Eduardo Saverin, Playboy Kaya di Balik Kelahiran Facebook
Facebook tidak hanya didirikan oleh Mark Zuckerberg. Namun juga beberapa nama lain yaitu Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes.
Nama Zuckerberg tak bisa dipungkiri memang yang paling terkenal dan saat ini menjadi CEO Facebook. Namun peran pendiri yang lain, seperti Eduardo Saverin tidak boleh dikesampingkan.
Khusus Saverin, ia cukup menarik untuk dibahas. Lajang kelahiran Brazil itu sekarang tinggal di Singapura dan mengoperasikan beberapa bisnis dari sana.
Seperti apa sepak terjang bujangan kaya raya dan juga dikenal sebagai playboy ini? Simak berikut ini
1. Lahir di Brazil
Eduardo Saverin lahir pada tanggal 13 Maret 1982 di Sao Paulo, Brazil. Ayahnya, Roberto Saverin, yang keturunan Yahudi kaya raya dalam berbagai bisnis yang dijalankannya seperti real estate.
Tahun 1993, keluarga ini menghadapi ancaman penculikan. Sang ayah kemudian memutuskan pindah ke Amerika Serikat ke wilayah Miami, Florida.
Namun kemudian, Roberto membantah keluarga mereka berimimigrasi ke Negeri Paman Sam karena takut terhadap penculikan. Namun karena memang sudah lama ia ingin bermukim di AS.
"Aku selalu ingin hidup di Amerika Serikat, itu adalah impian yang akhirnya terpenuhi karena Brazil sedang menghadapi krisis, situasinya tidak mudah," tukas Roberto.
Robert pindah bersama tiga anaknya dan seorang istri yang berprofesi sebagai psikolog. Di Amerika Serikat tanah impian, Eduardo pun mulai merajut mimpinya.
2. Remaja yang Cemerlang
Sejak kecilnya, Saverin sudah dikenal sebagai bocah yang cerdas. Pada usia 13 tahun, dia tercatat pernah mengalahkan seorang grandmaster catur, menurut sebuah artikel yang dipublikasikan di International Chess Magazine.
Eduardo kemudian kuliah di Harvard University, salah satu universitas paling top di dunia. Ia mengambil jurusan ekonomi.
Di Harvard, Saverin pernah menjadi presiden organisasi Harvard Investment Association. Pada tahun 2006, dia berhasil lulus dari Harvard dengan pujian.
Di Harvard inilah, Saverin bertemu dengan Mark Zuckerberg. Pertemuan tersebut yang kemudian melahirkan Facebook, jejaring sosial yang kini sangat fenomenal.
3. Mendirikan Facebook Bersama Zuckerberg
Menurut berbagai sumber, Mark Zuckerberg mengajak Saverin untuk bersama-sama mengembangkan Facebook. Saverin diminta membuka rekening bank senilai USD 15 ribu yang bisa diakses mereka berdua.
Uang itu ditujukan menjadi modal untuk membeli server situs yang awalnya bernama TheFacebook.com. Latar belakang Saverin yang kaya raya membuatnya dipercaya Zuckerberg.
Terlebih, dia pandai meyakinkan Zuckerberg bahwa perjudian mereka akan berhasil. Zuckerberg fokus mengembangkan teknis Facebook dan Saverin mengurusi pengembangan bisnisnya.
Facebook ternyata sukses besar dan orang ketiga direkrut, dialah Dustin Moskovitz. Saverin sendiri kemudian pindah ke New York, meski Zuck tetap ingin dia fokus mengembangkan Facebook.
Namun demikian, hubungan mereka mulai goyah. Zuckerberg marah besar ketika Saverin tanpa seizinnya membuka lapak iklan di Facebook.
Hubungan semakin memburuk ketika Saverin tidak segera datang ketika Zuckerberg membutuhkan tanda tangannya demi mendapatkan pendanaan. Akhirnya, Zuckerberg memilih untuk memecatnya.
4. Perseteruan dengan Zuckerberg
Zuckerberg kemudian sempat ingin memutus Saverin sepenuhnya dari Facebook. Termasuk dengan memangkas jatah saham yang dimiliki Saverin di Facebook dengan cara sistematis.
"Dia seharusnya membantu mendirikan perusahaan, mendapatkan pendanaan dan membuat model bisnis. Dia gagal semuanya," kata Zuckerberg suatu ketika.
Mereka bahkan sempat bertarung sengit di ranah hukum. Namun kemudian, Saverin sepakat menyelesaikannya di luar pengadilan.
Saverin sendiri mengaku tidak membenci Zuckerberg sama sekali. Malah, dia memuji kegigihan Zuckerberg dalam membangun Facebook sampai masa jayanya.
"Aku hanya punya kata-kata bagus untuk Mark, tidak ada kemarahan di antara kami. Fokusnya untuk perusahaan sejak hari pertama mengagumkan. Dia adalah seorang visioner," kata dia.
"Dia selalu mengetahui satu-satunya cara Facebook untuk tumbuh adalah dengan mempertahnkan ide sentralnya, yaitu agar orang mempresentasikan dirinya sendiri di sana," tambahnya.
5. Playboy Gila Pesta
Eduardo Saverin, meninggalkan status warga negara Amerika Serikat (AS) jelang penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada pertengahan tahun lalu. Hal ini dilakukan untuk menghindari pajak AS yang sangat tinggi.
Dengan berubahnya status Saverin dari warga negara AS ke Singapura, maka nilai pajak yang dikenakan bisa jauh berkurang. Singapura tidak punya pajak investasi, tapi hanya pajak penghasilan dan luar negeri.
Dengan kekayaan USD 2,2 miliar, Saverin memang berlimpah harta. Kabarnya, dia menjalankan gaya hidup ala playboy. Saverin sering terlihat wara wiri di negara tetangga Singapura.
Di Singapura, dia sering terlihat berpesta di klub malam paling top di sana. Dikelilingi wanita-wanita cantik yang mengaguminya. Saverin mengendarai mobil mewah Bentley dan hidup di salah satu pemukiman paling mewah di Singapura.
Namun tidak hanya berpesta, Saverin juga berbisnis. Kabarnya, dia berinvestasi di sebuah perusahaan kosmetik yang dijalankan oleh Rachel Kum, mantan Miss Universe yang juga temannya.
Saverin sendiri membantah dijuluki sebagai playboy. "Ini adalah sebuah misinterpretasi, terutama soal playboy," katanya belum lama ini.
© TAMORANEWSCOM